Evaluasi Media Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal dilembaga pendidikan, yang didalamnya terjadi interaksi antar berbagai komponen pembelajaran. Komponen-komponen pembelajaran itu meliputi : guru, siswa, tujuan, model pembelajaran, metode pembelajaran, media, dan evaluasi. Interaksi antar komponen diatas berlangsung sebagai berikut: guru menerapkan beberapa model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar proses bukan hanya belajar produk. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pemilihan suatu media pembelajaran tentu harus disesuaikan dengan  tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Pada hakikatnya tidak pernah terjadi suatu materi pelajaran disajikan dengan menggunakan hanya satu model dan media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan menangkap pelajar oleh siswa dapat dipengaruhi dari pemilihan media pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan akan tercapai. Terdapat berbagai macam media pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif  bagi guru untuk menjadikan kegiatan pembelajaran dikelas berlangsung efektif dan optimal. Setiap media pasti memiliki kelebihan kekurangan, maka sangatlah dibutuhkan adanya evaluasi. Karenanya, yang akan kita bahas dalam makalah kali ini adalah bagaimana evaluasi media pembelajaran PAI.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi?
2. Apa saja maca-macam evaluasi?
3. Apa saja tahapan-tahapan dalam evaluasi?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Evaluasi Media
       Evaluasi merupakan bagian integral dari suatu proses instruksional. Idealnya, keefektivan pelaksanaan proses instruksional diukur dari dua aspek, yaitu (1) bukti- bukti empiris mengenai hasil belajar siswa yang dihasilkan oleh sistem instruksional, dan (2) bukti-bukti yang menunjukkan berapa banyak kontribusi (sumbangan) media atau media program terhadap keberhasilan dan keefektivan proses intruksional.         Evaluasi tentang kedua aspek tersebut masih terasa sulit untuk dikerjakan untuk saat ini karna seringkali program media tidak bekerja sebagai bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran.
Apabila media di rancang sebagai bagian integral dari proses pembelajaran, ketika mengadakan evaluasi terhadap pembelajaran itu sudah termasuk pula evaluasi terhadap media yang digunakan.
Penilaian ( evaluasi) ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Hal ini penting untuk diingat dan dilakukan karena banyak beranggapan bahwa sekali membuat media, pasti seratus persen ditanggung baik. Anggapan itu sendiri tidaklah keliru. Hal itu karena sebagai pengembang media secara tidak langsung, telah diturunkan hipotesis bahwa media yang dibuat tersebut dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik.
        Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi kelas dan kelompok interview perorangan, observasi mengenai perilaku siswa, dan evaluasi media yang telah tersedia. Kegagalan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan tentu saja merupakan indikasi adanya ketidakberesan dalam proses pembelajaran khususnya penggunanaan media pembelajaran. Dengan melakukan diskusi bersama siswa, kita mungkin dapat memperoleh informasi tentang kebiasaan belajar siswa, misalnya, lebih menyenangi belajar mandiri dari pada belajar dengan media pilihan kita. Atau, siswa tidak menyukai penyajian materi pelajaran kita dengan menggunakan media transparansi, dan mereka merasa bahwa mereka dapat belajar lebih banyak lagi jika pelajaran itu disajikan melalui video atau film. Evaluasi bukanlah akhir dari siklus pembelajaran, tetapi ia merupakan awal dari suatu siklus pembelajaran berikutnya.
Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif
2. Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan
3. Menetapkan apakah media itu cost-effective dilihat dari hasil belajar siswa
4. Memilih pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran dikelas
5. Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat jika menggunakan media tersebut
6. Menilai kemampuan guru menggunakan media pembelajaran
7. Mengetahui apaka media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan
8. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran
Macam-macam Evaluasi
Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yang dikenal, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Berikut ini dua bentuk pengujicobaan tersebut:
1. Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data dengan efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran (termasuk kedalamnya media). Tujuannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut di maksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien.
2. Evaluasi sumatif adalah pengumpulan data untuk menentukan apakan media yang dibuat patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu dan menentukan apakah media tersebut benar-benar efektif seperti yang dilaporkan.
Kegiatan evaluasi dalam program pengembangan media pendidikan akan dititikberatkan pada kegiatan evaluasi formatif. 
Tahap Evaluasi
Ada tiga tiga tahapan dalam evaluasi, yaitu evaluasi satu lawan satu (one to one), evaluasi kelompok kecil (small group evaluation), dan evaluasi lapangan (field evaluation).
a. Evaluasi satu lawan satu
       Pada tahap ini pilihlah dua siswa atau lebih yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Sajikan media tersebut kepada mereka secara individual. Kalau media itu di desain untuk belajar mandiri, biarkan siswa mempelajarinya, sementara anda mengamatinya. Kedua orang tersebut hendaknya satu orang dari populasi target yang kemampuan umumnya dibawah rata-rata dan satu orang lagi di atas rata-rata.
       Beberapa informasi yang didapatkan dari kegiatan ini antara lain kesalahan pemilihan kata atau uraian-uraiannya yang tak jelas, kesalahan dalam memilih lambang-lambang visual, kurangnya contoh, terlalu banyak atau sedikitnya materi, urutan penyajian yang keliru, pertanyaan atau petunjuk yang kurang jelas, tujuan tak sesuai dengan materi, dan sebagainya.
b. Evaluasi Kelompok Kecil
        Pada tahap ini, media perlu dicobakan kepada 10-20 orang siswa dapat mewakili populasi target. Kalau media tersebut dibuat untuk siswa kelas 1 SMP. Mengapa harus dalam jumlah tersebut? Hal itu disebabkan kalau kurang dari sepuluh data yang diperoleh melebihi yang diperlukan. Akibatnya kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam evaluasi kelompok kecil.
Siswa yang dipilih dalam kegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik populasi. Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa-siswa yang kurang pandai, sedang, dan pandai, laki-laki dan perempuan.
c. Evaluasi Lapangan
       Evaluasi lapangan atau field evaluation adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Usahakan memperoleh situasi yang semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi diatas tentulah media yang dibuat sudah mendekati kesempurnaan. namun dengan itu masih harus dibuktikan melalui evaluasi lapangan, kebolehan media yang kita buat itu diuji. Pilih sekitar tiga puluh orang siswa dengan berbagai karakteristik (tingkat kepandaian, kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan sebagainya) sesuai dengan karakteristik populasi sasaran.
       Satu hal yang perlu dihindari baik untuk dua tahap evaluasi terdahulu maupun lebih-lebih lagi untuk tahap evaluasi lapangan adalah apa yang disebut efek halo (hallo effect). Situasi seperti ini muncul apabila media dicobakan pada kelompok responden yang salah. Maksudnya, kita dapat membuat program film bingkai lalu mencobakannya kepada siswa yang belum pernah melihat program film bingkai atau transparansi OHP dan film, kepada siswa-siswa yang belum pernah memperoleh sajian dengan transparansi atau melihat film. Pada situasi seperti ini, informasi yang diperoleh banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang dipercaya.

Postingan populer

PSIKOLOGI AGAMA "KEPRIBADIAN dan SIKAP KEBERAGAMAAN"

METODE KERJA KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN PAI

Penyelenggaraan Rapat di Sekolah