Metode Pembelajaran TEAM TEACHING
TEAM TEACHING
A.
PENGERTIAN TEAM TEACHING
Dalam hal ini,
strategi Team Teaching tampaknya bisa dijadikan sebagai alternatif untuk
mengatasi permasalahan yang ada. Team Teaching merupakan salah satu bentuk
strategi pembelajaran yang melibatkan dua orang guru atau lebih dalam proses
pembelajaran siswa, dengan pembagian peran dan tanggung jawab secara jelas dan
seimbang. Melalui strategi Team Teaching, diharapkan antar mitra dapat bekerja
sama dan saling melengkapi dalam mengelola proses pembelajaran. Setiap permasalahan
yang muncul dalam proses pembelajaran dapat diatasi secara bersama-sama.
B.
KONSEP DASAR TEAM TEACHING
Dewasa ini,
seiring dengan semakin modernnya sistem pendidikan dan tuntutan yang semakin
berkembang, tak jarang sekolah-sekolah yang masih menggunakan strategi
pembelajaran konvensional dalam melaksanakan proses pembelajarannya. Dalam
proses pembelajaran dengan strategi konvensional ini, proses pembelajaran
dilakukan secara soliter, artinya proses pembelajaran yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi pembelajaran siswa dilakukan
oleh satu orang guru.
Padahal
sebenarnya, sekarang ini kurikulum pendidikan di Indonesia sudah makin
berkembang. Telah banyak tuntutan-tuntutan yang ditujukan kepada guru. Saat
ini, guru dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menentukan/ memilih
metode pembelajaran yang digunakan, yang tentunya harus disesuaikan dengan
materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Selain itu, guru di era
sekarang juga dituntut untuk lebih mengenal setiap individu dari diri siswa.
Dan melihat ratio antara jumlah guru dan siswa yang tidak seimbang, tentu
seorang guru tidak mungkin bisa menangani jumlah siswa yang banyak itu. Satu
hal yang juga penting, bahwa yang namanya guru bukan berarti orang yang tahu
akan segala hal. Dalam hal ini, setiap manusia tentulah memiliki kekurangan
pengetahuan. Ini menunjukkan bahwa gurupun membutuhkan sosok lain yang bisa
diajak kerja sama dalam menghadapi segala kesulitan yang ada pada saat
melaksanakan proses pembelajaran.
Jika melihat
beberapa masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan, dalam hal ini pihak
sekolah dan guru-guru dituntut daya kreatifitasnya dalam memilih strategi yang
tepat agar segala tuntutan yang ditujukan terhadap guru khususnya itu dapat
terpenuhi dengan maksimal. Dan tampaknya strategi Team Teaching merupakan cara
tepat.
Team Teaching
merupakan strategi pembelajaran yang kegiatan proses pembelajarannya dilakukan
oleh lebih dari satu orang guru dengan pembagian peran dan tanggung jawabnya
masing-masing. Definisi ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Martiningsih
(2007) bahwa “Metode pembelajaran team teaching adalah suatu metode mengajar
dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.
Lebih lanjut
Ahmadi dan Prasetya (2005) menyatakan bahwa Team teaching (pengajaran beregu)
adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang. Tim
pengajar atau guru yang menyajikan bahan pelajaran dengan metode mengajar
beregu ini menyajikan bahan pengajaran yang sama dalam waktu dan tujuan yang
sama pula. Para guru tersebut bersama-sama mempersiapkan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasil belajar siswa. Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan secara
bergilir dengan metode ceramah atau bersama-sama dengan metode diskusi panel.
C.
JENIS STRATEGI TEAM TEACHING
Beberapa jenis dari strategi Team Teaching oleh Soewalni S (2007),
yaitu
1.
Semi Team Teaching :
Semi Team
Teaching adalah pembuatan rencana bersama, mengajar sendiri-sendiri.
Tipe 1 = sejumlah guru mengajar mata pelajaran yang sama di kelas
yang berbeda. Perencanaan materi dan metode disepakati bersama.
Tipe 2a = satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru secara
bergantian dengan pembagian tugas, materi dan evaluasi oleh guru masing-masing.
Tipe 2b = satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru dengan
mendesain siswa secara berkelompok.
Tipe 3 = satu tim terdiri dari dua orang guru atau lebih, waktu
kelas sama, pembelajaran mata pelajaran / materi tertentu. Perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi secara bersama dan sepakat.
2.
Team Teaching Penuh
Adalah satu tim
mengajar disatu kelas dalam waktu yang sama.
Adapun variasi Team Teaching Penuh menurut Soewalni S (2007) ialah
:
a.
Pelaksanaan
bersama, seorang guru sebagai penyaji atau menyampaikan informasi, seorang guru
membimbing diskusi kelompok atau membimbing latihan individual.
b.
Anggota
tim secara bergantian menyajikan topik/materi. Diskusi / tanya jawab dibimbing
secara bersama dan saling melengkapi jawaban dari anggota tim.
c.
Seorang
guru (senior) menyajikan langkah latihan, observasi, praktek dan informasi
seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok, setiap kelompok dipandu seorang guru
(tutor, fasilitator, mediator). Akhir pembelajaran masing-masing kelompok
menyajikan laporan (lisan/tertulis) dan ditanggapi bersama serta disimpulkan
bersama.
D.
TAHAPAN PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI TEAM TEACHING
1.
Tahap Awal
a.
Perencanaan Pembelajaran Disusun secara Bersama
Perencanaan pembelajaran atau yang saat ini lebih populer dengan
istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disusun secara
bersama-sama oleh setiap guru yang tergabung dalam Team Teaching. Agar setiap
guru yang tergabung dalam team teaching memahami tentang apa-apa yang tercantum
dalam isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut, mulai dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang harus diraih oleh siswa dari
proses pembelajaran, sampai kepada sistem penilaian hasil evaluasi siswa.
b.
Metode Pembelajaran Disusun Bersama
Selain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus disusun
bersama oleh team, metode yang akan digunakan oleh mereka dalam proses
pembelajaran Team Teaching pun harus direncanakan bersama-sama oleh anggota
Team Teaching. Perencanaan metode secara bersama ini dilakukan agar setiap guru
Team Teaching mengetahui alur proses pembelajaran dan tidak kehilangan arah
pembelajaran..
c.
Partner Team Teaching Memahami Materi dan Isi Pembelajaran
Guru sebagai partner dalam Team Teaching bukan hanya harus
mengetahui tema dari materi yang akan disampaikan kepada siswa saja, lebih jauh
dari itu, mereka juga harus sama-sama mengetahui dan memahami isi dari materi
pelajaran tersebut. Hal ini agar keduanya bisa saling melengkapi kekurangan
pengetahuan yang ada di dalam diri masing-masing. Terutama ini dapat dirasakan
manfaatnya dalam penyampaian materi pada siswa dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan siswa atas penjelasan guru.
d.
Pembagian Peran dan Tanggung Jawab Secara Jelas
Dalam Team Teaching, pembagian peran dan tanggung jawab
masing-masing guru harus dibicarakan secara jelas ketika merencanakan proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar ketika proses pembelajaran
berlangsung di dalam kelas, mereka tahu peran dan tugasnya masing-masing. Tidak
ada lagi yang namanya ketidakjelasan peran dan tanggung jawab dalam hal ini.
2.
Tahap Inti
a.
Satu
guru sebagai pemateri dalam dua jam mata pelajaran penuh, dan satu orang
sebagai pengawas dan pembantu team.
b.
Dua
orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran, dalam hal ini
berarti tugas sebagai pemateri dibagi dua dalam dua jam pelajaran yang ada.
3.
Tahap Evaluasi
a.
Evaluasi
Guru
Evaluasi
guru selama proses pembelajaran dilakukan oleh partner team setelah jam
pelajaran berakhir. Evaluasi dilakukan oleh masing-masing partner dengan cara
memberi kritikan-kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan proses
pembelajaran selanjutnya. Dalam hal ini setiap guru yang diberi saran harus
menerima dengan baik saran-saran tersebut, karena hakekatnya itulah kelebihan
dari team teaching. Setiap guru harus merasa bahwa mereka banyak mengalami
kekurangan dalam diri mereka, tidak merasa diri paling benar dan paling pintar.
Evaluasi ini dilakukan di luar ruang kelas, ini dilakukan untuk menjaga image
masing-masing guru dihadapan siswa.
b.
Evaluasi
Siswa
Evaluasi
siswa dalam hal ini mencakup pembuatan soal evaluasi dan merencanakan metode
evaluasi, yang semuanya dilakukan secara bersama-sama oleh guru Team Teaching.
Atas kesepakatan bersama guru harus membuat soal-soal evaluasi yang akan
diberikan kepada siswa, disini guru Team Teaching harus secara bersama-sama
menentukan bentuk soal evaluasi, baik lisan ataupun tulisan, baik pilihan
ganda, uraian, atau kombinasi antara keduanya.
Satu
hal yang tak kalah pentingnya adalah dalam evaluasi siswa, guru juga diharuskan
merencanakan metode evaluasi. Perencanaan metode evaluasi siswa ini di dalamnya
mencakup pembagian peran dan tanggung jawab setiap guru Team Teaching dalam
pelaksanaan evaluasi, serta pembagian pos-pos pengawasan.
E.
METODE MENGAJAR BEREGU ( TEAM TEACHING METHOD )
Metode mengajar beregu adalah suatu
metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing
mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator.
Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian
lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team
pendidik tersebut.
Team Teaching bermanfaat untuk
memberikan pelayanan pengajaran yang variatif pada siswa. Sistem ini dilakukan
dengan cara menugaskan dua guru untuk mengajar satu bidang studi pada siswa
dalam satu kelas.
Team Teaching adalah upaya
peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik. Idealnya Teaching Team adalah
beberapa orang guru yang sewaktu-waktu dapat membantu guru lain yang
berhalangan untuk memberi-kan materi sebagai bahan pembelajaran kepada siswa-siswi.
Guru tersebut harus bi-sa menguasai atau mengeta-hui bidang ilmu selain yang
biasa diajarkannya, misalnya seorang guru matematika bisa mengajarkan mata
pelajaran fisika. Pendamping dapat berperan sebagai salah satu anggota
team teaching, sebagai pengamat atau sebagai model.