Penyelenggaraan Rapat di Sekolah




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Rapat sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari dan yang terpenting dalam suatu organisasi. Untuk mencapai suatu tujuan, didalam organisasi seperti rapat sekolah merupakan hal yang sudah semestinya dilakukan agar bisa memperoleh tujuan pendidikan yang diinginkan. Rapat merupakan forum untuk mengungkapkan semua masalah-masalah yang dihadapi dalam organisasi dan meninjau bagaimana kita bisa menyelesaikannya dengan baik. Seperti rapat di sekolah, rapat sekolah merupakan suatu hal yang  sangat penting dalam hubungannya dengan fungsi organisasi sekolah pada umumnya. Setiap kegiatan yang dilakukan, baik oleh kelompok maupun oleh perseorangan dalam rangka kegiatan sekolah, sebelumnya merupakan hasil-hasil permusyawaratan yang telah diputuskan di dalam rapat atau musyawarah.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi rapat?
2.      Bagaimana penyelenggaraan rapat di sekolah?
3.      Apa saja ciri-ciri rapat yang baik itu?
4.      Bagaimana persiapan rapat?
5.      Apa saja macam-macam rapat guru?
6.      Apa tujuan umumnya rapat guru?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Rapat
Rapat adalah berkumpulnya sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna melaksanakan urusan perusahaan. Dalam bab ini membahas rapat formal yang melibatkan empat orang atau lebih, rapat organisasi dimaksudkan untuk berkomunikasi, perencanaan, penetapan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, atau pemberian motivasi kepada armada penjualan. Agar berlangsung efektif, penyelenggaraan rapat perlu direncanakan.[1]
Teknik rapat guru adalah merupakan teknik bagian dari rapat guru baik yang bersifat insidential, maupun yang bersifat berkala. Kalau rapat guru membicarakan proses pembelajaran, seperti pembuatan persiapan mengajar, kepribadian dan penampilan yang pantas ditiru oleh para siswa, proses pembelajaran baru, alat belajar dan media baru, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru dalam arti yang luas.[2]
Tiap sekolah biasa mengadakan rapat guru untuk membicarakan segala sesuatu yang bertalian  pendidikan di sekolah.  Rapat itu diikuti oleh semua guru yang dipimpin oleh kepala sekolah. Setiap rapat pada umumnya membahas hal-hal khusus yang bertalian dengan sekolah. Misalnya, rapat membicarakan cara-cara mendapatkan sumber-sumber keuangan sekolah menambahu dana pendidikan  yang selalu kurang pada waktu yang lampau. Rapat untuk meningkatkan kerja sama sekolah dengan massyarakat. Rapat untuk meningkatkan kualitas lulusan, dan rapat-rapat guru yang lain.[3]
B.      Penyelenggaraan Rapat Sekolah
Rapat sekolah merupakan suatu hal yang  sangat penting dalam hubungannya dengan fungsi organisasi sekolah pada umumnya. Setiap kegiatan yang dilakukan, baik oleh kelompok maupun oleh perseorangan dalam rangka kegiatan sekolah, sebelumnya merupakan hasil-hasil permusyawaratan yang telah diputuskan di dalam rapat atau musyawarah.
Baik atau tidaknya cara penyelenggaraan rapat sekolah sangat  mempengaruhi dan bahkan menentukan lancar-tidaknya pekerjaan-pekerjaan serta maksud-maksud yang telah diputuskan di dalam rapat.
1.      Perencanaan, waktu dan acara rapat
Sebelum rapat, hendaknya diadakan perencanaan yang matang. Perencanaan ini meliputi soal-soal waktu, pokok-pokok yang akan dibicarakan, acara rapat, prosedur atau jalannya rapat, siapa-siapa saja yang diundang, undangan, dan lain-lain. Dalam menentukan waktu, hendaknya para peserta rapat (guru-guru, dsb) sebelumnya secara informal telah dihubungi dan dimintai pendapatnya. Mereka sedapat mungkin diikutsertakan dalam menentukan apabila, hari apa, bahkan kalau perlu dari pukul berapa rapat itu akan diselenggarakan.
2.      Pimpinan Rapat
Salah satu hal yang juga turut menentukan  berhasil-tidaknya suatu rapat ialah pimpinan rapat. Pemimpin rapat hendaknya bijaksana. Ia harus dapat bertindak tegas dan dapat memberikan arah (mengemudikan) jalannya pembicaraan-pembicaraan. Masalah-masalah yang dibahas harus dapat dipahami dan diikuti oleh segenap perserta rapat.
Pemimpin rapat hendaknya memberik kesempatan kepada semua perserta untuk mengemukakan pendapat-pendapatnya. Akan tetapi, dalam hal ini ia harus pandai pula menjaga agar rapat tidak bertele-tele, pembicaraan-pembicaraan tidak melantur dan bersimpang-siur, atau jauh menyimpang dari pokok yang sedang dibicarakan. Ia harus cakap mengembalikan pembicaraan-pembicaraan yang menyimpang itu kepada pokok yang sebenarnya.
3.      Suasana Rapat
Pimpinan rapat dan peserta rapat harus dapat menjaga agar suasana rapat tidak terlampau kaku. Suasana rapat dipengaruhi pula oleh tempat dan perlengkapan yang diperlukan. Oleh karena itu, pilihlah tempat atau ruangan yang sesuai dan usahakan perlengkapan yang cukup.
4.      Putusan Rapat
Setiap rapat pada akhirnya menelurkan putusan-putusan,. Putusan yang telah diambil oleh rapat bersifat mengikat dan harus dilaksanakan dan ditaati oleh peserta atau anggota-anggotanya. Umpanyanya suatu rapat telah memutuskan bahwa sekolah akan mengadakan perjalanan  ke daerah-daerah. Dalam putusan itu hendaknya jelas: ke mana, bilamana, berapa lamanya, kesenian apa yang akan dipertunjukkan. Berapa peserta, berapa dan dari mana biayanya, siapa penyelenggaranya, dan sebagainya. Jika kita ada waktu untuk merinci, dapat dibentuk panitia kecil yang bertugas merencanakannya. Tugas panitia kecil ini diberi batas waktu dan ditetapkan pula batas-batas wewenang dan kewajibannya.

5.      Penilaian ( evaluasi ) Terhadap jalannya Rapat
Meskipun penilaian terhadap jalannya rapat bagi kebanyakan sekolah dan guru-guru masih merupakan hal baru, perlu pula disini dikemukakan mengingat bahwa penilain semacam ini penting bagi perbaikan dan kelancaran jalannya rapat, baik pimpinan maupun peserta berusaha untuk memperbaiki dan melengkapi kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang telah dialaminya. Penilaian ini dilakukan sesudah rapat berakhir, dan merupakan acara penutup. Penilaian ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan cara lisan. Pemimpin rapat memberi kesempatan kepada peserta rapat yang baru dipimpinnya. Umpamanya mengenai persiapannya, acara memimpin rapat, waktunya, hasil-hasil putusannya, dll.
Kedua secara tertulis. Dalam penilaian ini dapatlah dikemukakan pertanyaan-pertanyaan yang mengenai persiapannya, waktu yang tersedia untuk mengadakan rapat, banyaknya acara yang dibahas, pimpinan rapat, suasana rapat, partisipasi peserta dalam rapat, hasil-hasil putusan rapat, dll. Dalam penilaian secara tertulis ini, nama penilai/peserta tidak perlu dicantumkan, kecuali jika hubungan antara penilai/peserta dengan pemimpinan rapat telah erat benar.
6.      Fungsi-Fungsi Penyelanggara Rapat Perlu Bergiliran
Tidak terlepas dari rangka supervisi atau kepengawasan dalam pendidikan dan pengajaran, alangkah baiknya jika diadakan pergiliran di antara guru-guru dalam menjalankan tugas-tugas penyelenggaraan rapat. Baik perencanaan, pimpinan rapat maupun notulisnya, sebaiknya dilakukan secara bergilir oleh guru-guru atas penunjukan kepala sekolah atau persetujuan dewan guru.
Sudah barang tentu pergantian atau giliran ini, terutama perencanaan dari pimpinan rapat, disesuaikan dengan kecakapan dan pengetahuan dan minat guru terhadap masalah dan pokok-pokok yang akan dibahas dan di dalam rapat itu. Namun perlu diusahakan agar sedapat mungkin semua guru dapat dan pernah mendapat giliran dalam melaksanakan perencanaan, memimpin rapat, dan menjadi notulis.
C.     Persiapan Rapat
Persiapan rapat merupakan sembilan puluh persen dari keberhasilan rapat, dan kesiapan rapat sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyelenggara yang mengundang rapat. Langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan untuk mempersiapakn rapat adalah, sebagai berikut:
1.      Menyiapkan agenda rapat
2.       Penyampaian undangan rapat lebih awal untuk memberikan waktu yang cukup kepada peserta
3. Memastikan semua yang diundang dapat hadir
4. Memastikan kesiapan fasilitas
Rapat internal dapat dipersiapkan dalam waktu 15 menit. Agenda dapat ditulis dengan pensil untuk kemudian diketik. Komunikasi melalui telepon dapat dilakukan untuk meyakinkan bahwa waktu yang telah ditentukan tepat dan setiap peserta dapat hadir. Semua aktivitas dapat dilakukan tanpa banyak menyita waktu.

D.    Ciri-ciri Rapat Yang Baik
Penyelenggaraan rapat yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Tujuan rapat diketahui dan dipahami oleh semua peserta rapat
2.      Agenda disusun untuk mencapai tujuan rapat
3.      Rapat diikuti oleh orang-orang yang berkompeten, baik sebagai kontributor ataupun penerima informasi dari rapat
4.      Rapat berlangsung sesuai waktu yang ditetapkan, sesuai agenda, dan memenuhi tujuan tanpa ada waktu dan tindakan yang sia-sia
5.       Alat bantu visual dengan gambar yang jelas dan tajam digunakan pada saat yang memungkinkan
6.      Peserta rapat memahami peran masing-masing, hadir dengan persiapan yang direncanakan, dan memberikan kontribusi
7.      Pimpinan rapat membuat ringkasan materi rapat yang telah dibahas secara tuntas
8.      Langkah lanjut purnarapat disusun dengan baik.[4]
E.     Macam-macam rapat guru
1.      Menurut tingkatannya
a.       Staff-meeting yaitu rapat guru-guru dalam satu sekolah yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian guru disekolah tersebut
b.      Rapat guru-guru bersama dengan orang tua murid dan murid-murid/wakil-wakilnya
c.       Rapat guru sekota, sewilayah, serayon, dari sekolah-sekolah yang sejenis dan setingkat
2.      Menurut waktunya
a.       Rapat pemulaan dan akhir tahun
b.      Rapat periodic
c.       Rapat- rapat yang bersifat incidental
3.       Menurut bentuknya
a.       Individual Conference
b.      Diskusi
c.       Seminar, workshop, dan symposium
d.      Up-grading selama satu atau beberapa hari/seminggu
F.       Tujuan umum rapat guru
1.      Menyatukan padangan padangan guru tentang konsep umum, makna pendidikan dan fungsi sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan itu dimana mereka bertanggung jawab bersama –sama.
2.      Mendorong guru untuk menerima dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan mendorong pertumbuhsn mereka.
3.      Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang akan membawa mereka bersama ke arah pencapaian tujuan pengajaran yang maksimal di sekolah tersebut.
Jadi, dengan melalui rapat ini guru-guru baik secara individu maupun bersama-sama dibantu untuk menemukan dan menyaadari kebutuhan –kebutuhan mereka, menganalisis prolema mereka dan mempertumbuhkan diri pribadi dan jabatan mereka.[5]









BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas penyelenggaraan rapat sekolah merupakan tempat berkumpulnya beberapa orang maupun lebih yang membahas suatu hal yang  sangat penting dalam hubungannya dengan fungsi organisasi sekolah pada umumnya. Dimana bertujuan untuk menyatukan pandangan-pandangan anggota rapat/guru tentang konsep umum, makna pendidikan dan fungsi sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan.












DAFTAR PUSTAKA
Mahmud Machfoed. 2005. Rapat dan Presentasi Lisan yang Efektif. Yogjakarta: C.V. ANDI OFFSET.
Made Pidarta. 2009. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta.
Tony Waworuntu. 1994. Pedoman Kerja Perkantoran dan Kesekretarisan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Piet A. Sahertian. 2008. Konsep Dasar dan Teknik supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.




[1] Mahmud Machfoed, Rapat dan Presentasi Lisan yang Efektif, (Yogjakarta: C.V. ANDI OFFSET, 2005), Hlm. 2.
[2] Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Hlm. 170

[3]Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Hlm. 171.
[4] Mahmud Machfoedz, Rapat dan Presentasi Lisan yang Efektif, (Yogjakarta: C.V. ANDI OFFSET, 2005), Hlm. 9-11.
[5] Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta. 2008), Hlm. 95.

Postingan populer

PSIKOLOGI AGAMA "KEPRIBADIAN dan SIKAP KEBERAGAMAAN"

METODE KERJA KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN PAI